Nama: Zebedeus Cheyso
NIM: 1605551098
Mata Kuliah:
Aplikasi Sosial Media
Dosen: I Putu Agus
Eka Pratama, S.T., M.T.
Teknologi Informasi /
Teknik / Universitas Udayana
1a. Definisi
merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang
merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak : Pihak
Klien dan Pihak Server. Agus Mulyanto mendefinisikan client-server sebagai
arsitektur yang paling banyak digunakan saat ini. Dimana client dapat melakukan
proses sendiri, ketika client meminta data, server akan mengirimkan data sesuai
yang diminta, kemudian proses akan dilakukan di clien
*. Client adalah sembarang sistem atau proses yang
melakukan suatu permintaan data atau layanan ke server.
*. Server adalah sistem atau proses yang menyediakan
data atau layanan yang diminta oleh client. Secara fisik, sebuah server dapat
berupa komputer mainframe, mini-komputer, workstation, ataupun PC atau peranti
lain seperti printer, server tidak harus berupa sistem fisik, tetapi juga suatu
proses.
Dalam model Klien/Server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen Klien dan komponen Server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien dan langsung memprosesnya lalu mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.
Sebuah contoh dari aplikasi client/server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak klien akan dijalankan oleh web browser pada komputer klien. Klien-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database, dengan metode klien-server database dapat diinstal pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal pada client.
2. Implementasi
client-server :
·
Aplikasi pesan, misalnya surat elektronik
(email).
·
Penyebaran basis data pada beberapa jaringan
komputer.
·
Memungkinkan berbagi berkas atau periferal atau
pengaksesan komputer melalui jarak jauh.
·
Pemrosesan aplikasi yang intensif dengan suatu
pekerjaan (job) dibagi menjadi tugas-tugas (task) yang masing-masing
dilaksanakan pada komputer yang berbeda.
3. Kelebihan Arsitektur
client-server :
·
Pemrosesan dapat dilakukan di computer client,
sehingga data dapat diproses sesuai dengan kebutuhan client.
·
Proses bisnis tetap akan berjalan meskipun
terjadi kemacetan mesin.
·
Pada arsitektur client-server hanya dibutuhkan
mesin-mesin yang sederhana, sehingga dapat mengurangi biaya dalam membangun
sistem.
·
Mudah dalam melakukan up-grade pada perangkat
sistem.
·
Dapat menggunakan berbagai platform aplikasi
pada client.
4. Keuntungan
Client-Server :
Fitur
|
Keuntungan
|
Jaringan mesin-mesin yang kecil tetapi berdaya guna
|
Jika sebuah mesin macet, bisnis tetap berjalan
|
Kumpulan komputer dengan ribuan MIPS (million instruction
per second)
|
Sistem memberikan kekuatan dalam melaksanakan suatu tugas
tanpa memonopoli sumber-sumber daya. Pemakai akhir diberi hak untuk bekerja
secara local
|
Beberapa workstation sangat handal seperti mainframe,
tetapi dengan biaya 90% lebih rendah
|
Menawarkan keluwesan untuk melakukan pembelian pada
hal-hal lain atau untuk meningkatkan keuntungan
|
Sistem terbuka
|
Bebas memilih perangkat keras, perangkat lunak, dan
layanan dari berbagai vendor
|
Sistem tumbuh dengan mudah dan dapat diperluas secara tak terbatas
|
Mudah untuk memperbaharui system
|
Lingkungan operasi client yang bersifat individual
|
Dapat mencampur dan mencocokkan platform komputer yang
gsesuai dengan kebutuhan masing-masing departemen dan pemakai
|
Arsitektur Client-Server ini dibagi dalam 2 bagian
arsitektur yaitu :
1)Arsitektur Client Side
Merujuk pada pelaksanaan data pada browser sisi koneksi
HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi eksekusi client dan contoh dari
sisi penyimpanan pada client adalah cookie.
Karakteristik :
- · Pihak klien selalu memulai permintaan/permohonan ke pihak server
- · Setelah mengirim permintaan, klien menunggu jawaban atas permintaannya dari server
- · Menerima balasan dari server atas permintaannya
- · Biasanya klien akan terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu
- · Biasanya berinteraksi langsung dengan end-user (pengguna akhir) dengan menggunakan user interface (antarmuka pengguna)
- · Khusus jenis klien mencakup web browser, email klien dan online chat klien
2) Arsitektur Server Side
Pada server side, ada sebuah server Web khusus yang bertugas
mengeksekusi perintah dengan menggunakan standar metode HTTP. Misalnya
penggunaan CGI script pada sisi server yang mempunyai tag khusus yang tertanam
di halaman HTML. Tag ini memicu terjadinya perintah untuk mengeksekusi.
Karakteristik :
- Sebagai penyedia layanan, sisi server akan selalu menunggu permintaan dari sisi klien
- Sesuai dengan tugasnya, melayani dan menjawab permintaan data yang diminta oleh klien
- Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien
- Jenis server khusus mencakup web server, FTP server, database server, email server, file server, print server. Mayoritas dari web layanan tersebut juga merupakan jenis server.
Server yang terlibat dalam jaringan Client-Server
1). File Servers
- File server vendors mengklaim bahwa mereka pertama menemukan istilah client-server.
- Untuk sharing file melalui jaringan
2) Database Servers
- Client mengirimkan SQL requests sebagai pesan pada database server,selanjutnya hasil perintah SQL dikembalikan.
- · Server menggunakan kekuatan proses yang diinginkan untuk menemukan data yang diminta dan kemudian semua record dikembalikan pada client.
3) Transaction Servers (Transaksi Server)
- Client meminta remote procedures yang terletak pada server dengan sebuah SQL database engine.
- Remote procedures ini mengeksekusi sebuah grup dari SQL statement
- Hanya satu permintaan / jawaban yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi
4) Groupsware Servers
- Dikenal sebagai Computer-supported cooperative working
- Manajemen semi-struktur informasi seperti teks, image, bulletin boards dan aliaran kerja
- Data diatur sebagai dokumen
5) Object Application Servers
- Aplikasi client/server ditulis sebagai satu set objek komunikasi
- Client objects berkomunikasi dengan server objects melalui Object Request Broker (ORB)
- Client meminta sebuah method pada remote object
6) Web Application Servers (Aplikasi Web Servers)
- World Wide Web adalah aplikasi client server yang pertama yang digunakan untuk web.
- Client dan servers berkomunikasi menggunakan RPC seperti protokol yang disebut HTTP.
Model Arsitektur Klien-Server :
I. Arsitektur Mainframe
Pada arsitektur ini, terdapat sebuah komputer pusat (host)
yang memiliki sumber daya yang sangat besar, baik memori, processor maupun
media penyimpanan. Melalui komputer terminal, pengguna mengakses sumber daya
tersebut. Komputer terminal hanya memiliki monitor/keyboard dan tidak memiliki
CPU. Semua sumber daya yang diperlukan terminal dilayani oleh komputer host.
Model ini berkembang pada akhir tahun 1980-an.
II. Arsitektur File Sharing
Pada arsitektur ini komputer server menyediakan file-file
yang tersimpan di media penyimpanan server yang dapat diakses oleh pengguna.
Arsitektur file sharing memiliki keterbatasan, terutama jika jumlah pengakses
semakin banyak serta ukuran file yang di shaing sangat besar. Hal ini dapat
mengakibatkan transfer data menjadi lambat. Model ini populer pada tahun
1990-an.
III. Arsitektur Client/Server
Karena keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah
arsitektur client/server. Salah satu hasilnya yaitu berupa software database
server yang menggantikan software database berbasis file server. Dikenalkan
pula RDBMS (Relational Database Management System). Dengan arsitektur ini,
query data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karena yang ditransfer
bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query tersebut. RPC (Remote Procedure
Calls) memegang peranan penting pada arsitektur client/server.
Berdasarkan
Kolaborasinya, Arsitektur Client/Server dibagi menjadi 3, yaitu :
1) Arsitektur Single- Tier (Satu lapis)
Arsitektur Single Tier
Semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada komputer
yang sama pada arsitektur single tier ini. Model single tier adalah model yang
sederhana, mudah digunakan pengguna (user) dan paling sedikit memiliki
alternatif. Kelemahan dari arsitektur ini adaLah kurang aman dan kurang
memiliki skalabilitas.
2) Arsitektur Two-tier (Dua Lapis)
Arsitektur Two Tier
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun
menjadi dua lapisan : Client (yang meminta serice) dan Server (yang menyediakan
service).
Tiga komponen tersebut yaitu :
- User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
- Manajemen Proses.
- Database.
Model ini memisahkan peranan user interface dan database
dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
Hubungan Antar Lapisan dalam Arsitektur Two Tier
Pada gambar tersebut, user interface yang merupakan bagian
dari program aplikasi melayani input dari user. Input tersebut diproses oleh
Manajemen Proses dan melakukan query data ke database (dalam bentuk perintah
SQL). Pada database server juga bisa memiliki Manajemen Proses untuk melayani
query tersebut, biasanya ditulis ke dalam bentuk Stored Procedure.
Pengolahan informasi pada arsitektur ini dapat dibagi
menjadi dua, yaitu sistem user interface (antarmuka pengguna) lingkungan dan
lingkungan server manajemen database. Arsitektur two tier memiliki tingkat
kemanan yang lebih tinggi dan terukur daripada arsitektur single-tier.
Arsitektur ini memiliki database pada computer yang terpisah dan hal tersebut
menyebabkan arsitektur ini dapat meningkatkan kinerja keseluruhan situs.
Kelemahan : biaya
mahal, arsitekturnya kompleks, tidak ada pembaruan kode, skalabilitasnya kurang
dan tingkat keamanan kurang.
Kelebihan : mudah
digunakan oleh pengguna, dapat menangani database server secara khusus dan
bisnis lingkup kecil sangat cocok menggunakan arsitektur ini.
3) Arsitektur Three-tier (Tiga Lapis)
Arsitektur Three Tier
Karena arsitektur sebelumnya memiliki cukup banyak
kelemahan, maka dikembangkanlah arsitektur three tier ini yang akan membantu
mengatasi kelemahan dari arsitektur two-tier.
Arsitektur three-tier memiliki 3 lapisan.
Pada model ini disisipkan satu layer tambahan diantara user
interface tier dan database tier. Tier tersebut dinamakan middle-tier.
Middle-Tier terdiri dari bussiness logic dan rules yang menjembatani query user
dan database, sehingga program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke
database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan
disimpan pada middle-tier. Dengan adanya server middle-tier ini, beban database
server berkurang. Jika query semakin banyak dan/atau jumlah pengguna bertambah,
maka server-server ini dapat ditambah, tanpa merubah struktur yang sudah ada.
Ada berbagai macam software yang dapat digunakan sebagai server middle-tier.
Contohnya MTS (Microsoft Transaction Server) dan MIDAS.
Hubungan
Antar Lapisan dalam Arsitektur Three Tier
Implementasi Three Tier dalam skala Enterprise
Kelebihan : Dapat menangani proses skala besar,
transfer informasi antara web server dan server database optimal, tidak akan
menyebabkan lapisan lain terkontaminasi jika salah satu lapisan terdapat
kesalahan.
Kekurangan : Sulit untuk dirancang, sulit untuk di atur
dan mahal.
Kesimpulan :
Jadi arsitektur client-server adalah pemrosesan
data oleh sebuah aplikasi dalam sebuah jaringan yang terdiri dari client dan
server yang saling berkomunikasi ketika mengakses sebuah server. Dengan
menggunakan arsitektur ini, sistem informasi dapat digunakan dan dibangun
dengan perangkat lunak client-server yang bermacam-macam dan
berbeda-beda.
Fungsi Client
- Mengatur user interface
- Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
- Memproses aplikasi
- Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
- Memberikan response balik kepada pemakai
- Menyediakan akses basis data secara bersamaan
- Menyediakan kontrol recovery
Fungsi Server
- Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
- Memeriksa autorisasi
- Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
- Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
- Memelihara data dictionary
1b. Jaringan Peer To Peer
Jenis jaringan komputer berdasakan tipe
konektivitasnya dibedakan menjadi dua, yaitu client to server connection dan
juga peer to peer connection. Client to server connection merupakan sebuah
koneksi jaringan yang umum digunakan, yaitu menggunakan komputer server sebagai
penyedia datanya, dan juga beberapa komputer user atau client.
Berbeda dengan client to server connection, peer to peer
connection tidak membutuhkan server untuk berjalan. Peer to peer hanya
membutuhkan dua buah komputer yang saling dihubungkan dan merupakan salah satu
jaringan komputer yang paling sederhana. Namun demikian, jaringan peer to peer
connection memiliki bebrapa kelebihan dan juga kekeurangan. Berikut ini adalah
kelebihan dan juga kekurangan dari peer to peer connection :
Kelebihan Jaringan Peer to Peer
- Pengimpelementasian yang sangat mudah dan juga sederhana
Hal pertama yang menjadi kelebihan dari peer to peer
connection adalah pengimplementasiannya yang sangat mudah untuk dilakukan dan
juga sederhana. Ya, peer to peer connection merupakan salah satu metode paling
sederhana dan juga paling mudah dari sebuah jaringan komputer.
Peer to peer connection hanya membutuhkan perangkat keras
jaringan komputer berupa sebuah kabel jarinan saja, ataupun sebuah antenna
eksternal untuk melakukan proses transmisi data dan membangun sebuah jaringan
kompuer sederhana. Siapapun dapat dengan mudah membuat sebuah jaringan peer to
peer connection ini.
- Tidak membutuhkan komputer server
Yang kedua, anda tidak perlu repot – repot mengeluarkan
biaya tinggi untuk membeli ataupun merakit sebuah komputer server. Ya,
kelebihan dari peer to peer connection yang kedua adalah jaringan peer to peer
connection ini bisa dibuat dan juga dibangun tanpa perlu menggunakan komputer
server, sehingga anda dapat membuatnya denan sangat mudah. Yang terpenting
hanyalah pengetahuan singkat anda mengenai dasar dasar membuat sebuah jaringan
komputer
- Hanya membutuhkan dua buah komputer
Karena tidak membutuhkan sebuah komputer server, lal
bagaimana peer to peer connection dapat bekerja? Nah, untuk dapat
mengimplementasikan sebuah jaringan peer too peer connection, anda hanya
memerlukan dua buah komputer, atau satu komputer dan satu alat lainnya yang
mendukung konektivitas jaringan, yang ditandai dengan adanya sebuah Fungsi
LAN card pada alat tersebut.
Anda
dapat dengan mudah melakukan koneksi peer to peer connection dengan cepat,
asalkan kedua komputer tersebut memiliki LAN Card.
- Kedua komputer memilki level yang sama di dalam jaringan
Peer to peer connection akan membuat kedua komputer yang
terhubung memilki level yang sama satu sama lain. Berbeda dengan jaringan
client to server yang biasa digunakan pada jaringan LAN (Baca : Prinsip
kerja LAN), peer to peer connection yang tidak membutuhkan komputer server akan
membuat setiap komputer dan jga device yang terhubung satu sama lain memiliki
level yang seimbang.
Ini berarti kedau komputer tersebut bisa
berperan sebagai server atau penyedia informasi dan juga user (penerima
informasi) secara bergantian satu sama lain
- Dapat digunakan untuk mentransfer file dan juga berkas antar komputer
Bagi anda yang ingin melakukan proses transfer data antar
komputer, tanpa perlu repot, maka anda bisa menggunakan konektivitas peer to
peer ini. mudah untuk diimplementasikan dan juga dibangun, serta memilki
kecepatan transfer data yang relative lebih cepat dibandingkan harus
menggunakan flash drive ataupun DVD drive sekalipun.
Kekurangan Jaringan Peer to Peer
- Hanya bisa digunakan untuk konektivitas 2 komputer saja
Kekurangan yang paling menonjol dari sebuah jaringan peer to
peer connection adalah keterbatasan jumlah komputer yang dimilki. Jaringan peer
to peer connection hanya mendukung konektivitas menggunakan dua komputer saja,
tidak lebih. Hal ini tentu saja akan menyebabkan jaringan peer to peer
connection memiliki kemampuan yang sangat terbatas dan juga tidak terlalu
banyak fungsinya.
- Efisiensi yang tidak terlalu baik
Apabila dilihat dan juga ditelaah dari segi efisiensi waktu
yang dimiliki, sebenarnya peer to peer connection merupakan jaringan yang
memiliki efisiensi waktu yang tidak terlalu baik. Akan lebih baik dari segi
efisiensi apabila anda menggunakan sebuah jaringan yang menggunakan server,
karena tidak semua spek dari komputer bisa menanggung beban sebagai server dan
juga user secara bersamaan, yang nantinya akan menyebabkan ketidak optimalan
sebuah jaringan peer to peer dalam bekerja.
- Kemanan yang tidak terlalu baik
Apabila dibandingkan dengan konektivitas jaringan LAN yang
menggunakan server, maka keamanan dari peer to peer connection pada dasarnya
tidak terlalu baik (Baca : Jaringan LAN MAN WAN). Namun demikian, meskipun
memilki tingkat kemanaan yang tidak terlalu baik, sebuah konektivitas jaringan
peer to peer connection hanya menggunakan dua buah komputer, dimana kebanyakan
kedua komputer tersebut terawasi oleh user pergerakan datanya, sehingga hal ini
tidak akan terlalu mempengaruhi keamanan keseluruhan dari kedua komputer yang
saling terkoneksi dengan jaringan peer to peer connection.
- Cakupan wilayah yang sangat sempit
Nah, ini yang merupakan kelemahan lainnya dari sebuah
konektivitas jaringan peer to peer connection. Peer to peer connection
merupakan jaringan yang paling sederhana. Namun, karena kesederhanaannya itu,
jaringan peer to peer connection memilki cakupan area dan jga wilayah koneksi
yang cenderung sangat sempit dan juga kecil. Jadi tentu saja peer to peer
connection ini tidak bisa diaplikasikan pada berbagai situasi.
Nah dri pengertian di atas tentang paradigma jaringan Client Server dan Peer to Peer , saya penyimpulkan bahwa penggunaan teknologi ini Sangatlah penting,,, karena kita tdk dapat menjalankan atau menggunakan Sosial media dan sosial network dengan optimal... tanpa Arsitektur ini.. Seperti saat kita menggunakan Facebook kita bisa menjadi client dari server Facebook itu sendiri dan juga kita dapat menjadi client sekaligus server oleh karena peleyanan atau service dari server pusat Facebook.. ini berlaku juga pada sosial media dan sosial network lainya di seluruh dunia.
sumber referensi :
- https://mildsend.wordpress.com/2013/11/15/client-server/
- http://dosenit.com/jaringan-komputer/konsep-jaringan/kelebihan-dan-kekurangan-jaringan-peer-to-peer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar